Jumat, 22 Januari 2016

Skill Tambahan Yang Harus Dikuasai Oleh Seorang Akuntan

Bagi seorang calon akuntan atau orang akuntansi pada umumnya, skill teknis akuntansi tergolong yang utama, wajib untuk dikuasai. Apakah dengan menguasai akuntansi saja sudah cukup untuk bekerja di bidang Akuntansi? Menurut pengalaman saya, mau kerja dimanapun (di perusahaan, di KAP, free lance, konsultan), menguasai skill akuntansi saja tidak cukup. Lalu, skill tambahan apa saja, di luar akuntansi, yang wajib dikuasi oleh orang akuntansi?

Ada 3 (tiga) skill tambahan (di luar Akuntansi) yang wajib dikuasi dengan baik, jika seseorang ingin bekerja di bidang akuntansi dengan lancar:


 1.SKILL KOMPUTER

Aplikasi komputer apa saja yang perlu di kuasai oleh orang akuntansi? Saya mulai dari yang paling dasar dan vital:

1. Aplikasi Pengolahaan Kata – Yang paling lumrah digunakan adalah Ms Word (untuk komputer berbasis Windows). Saya pikir, bekerja di bidang apapun, di perusahaan jenis apapun, sedikit-banyaknya pasti menggunakan aplikasi ini, termasuk bidang akuntansi. Staf accounting yang bekerja di perusahaan perlu membuat surat tagihan ke pelanggan misalnya. Chief accountant perlu membuat penjelasan detail isi laporan keuangan. Seorang auditor perlu membuat surat konfirmasi utang-piutang dengan pelanggan dan supplier perusahaan yang diperiksa. Dan lain sebagainya.

2. Aplikasi Pengolahaan Arsip – Yang paling lumrah digunakan adalah Ms Explorer. Iya. Aplikasi ini termasuk sangat standar, hampir semua orang bisa menggunakannya. Iya lah, apa susahnya menghafalkan perintah copy, paste, search, rename, save, open, klik, drag-drop? Untuk komputer yang isinya cuma 1000 file ya memang semudah itu. Seorang yang sudah bekerja lebih dari 5 tahun, akan memiliki puluhan ribu file dalam ratusan (jika tidak ribuan) folders.

 3. Aplikasi Pengolahan Angka – Yang paling lumrah digunakan adalah Ms Excel. Aplikasi yang satu ini vital bagi orang Akuntansi. Bahkan dilingkungan kerja yang menggunakan software akuntansi paling canggihpun, aplikasi pengolahan angka macam Ms Excel tetap diperlukan. Sama halnya dengan Ms Word dan Explorer, Excel-pun fiturnya sangat banyak, mulai dari yang paling basic sampai dengan yang advance—untuk mengakomodasi kebutuhan pengguna, sesuai dengan tingkat kemahirannya.

 4. Aplikasi Penglohan Data dan Pemrograman Dasar (otomatisasi) – Yang lumrah digunakan adalahVisual Basic (VB). Ini wajib bagi akuntan dan orang akuntansi pada umumnya. Meskipun, kebanyakan software akuntansi saat ini sudah disertai pengelolaan data base, namun kapasitasnya masih terbatas, jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan visual basic. Untuk volume yang besar, orang akuntansi kadang terpaksa memindahkan dan mengelola datanya di visual basic. Di samping itu, dengan visual basic, orang akuntansi bisa merancang alur data dan mengotomatisasikannya sesuai kebutuhan, tidak didikte oleh software akuntansi yang dibuat oleh pihak lain.

 5. Berbagai Macam Software Akuntansi – Saat ini, sebagian besar perusahaan bersakala menengah ke atas sudah menggunakan software akuntansi, dalam berbagai tingkatan—dari software yang menggunakan fitur paling basic (seperti Myob dan QuickBooks) sampai yang berbasis ERP/MRP macam SAP BusinessOne. Tentunya sangat tergantung pada tingkat kebutuhan perusahaan sesuai dengan kompleksitas operasionalnya. Kehadiran software akuntansi, di dalam perusahaan, sangat bermanfaat bagi pekerjaan akuntansi.

6. Mobilisasi Data – Yang saya maksud dengan mobilisasi data dalam hal ini adalah mengkonversikan dan memindahkan data (apapun bentuknya, entah itu berupa angka atau kata). Data yang diolah dalam suatu aplaikasi (entah itu di word, excel atau software akuntansi), tersusun dengan unik sesuai dengan karakter aplikasinya, yang lumrah disebut dengan ‘format’. Sehingga dengan kalimat lain, masing-masing aplikasi menghasilkan format data yang berbeda. Masalah utamanya: tidak ada satu aplikasipun yang bisa sungguh-sungguh bekerja secara mandiri untuk menuntaskan suatu pekerjaan dari awal hingga rampung.

 2. SKILL MANAJEMEN

Manajemen, bukan bidang keahlian dasarnya orang akuntansi. Tetapi, mengapa dalam program pendidikan akuntansi strata satu, juga diajarkan berbagai hal mengenai manajemen? (mulai dariakuntansi manajemen, manajemen operasional, sistim informasi manajemen, hingga manajemen strategis.)

Jika konsisten, cepat-atau-lambat, orang accounting akan mencapai jenjang/level senior, supervisor, management, lalu executive, atau bahkan mungkin menjadi pebisnis. Di level-level ini, seseorang menjalankan fungsi dan memiliki tanggungjawab untuk mengelola suatu unit aktivitas organisasi/bisnis (entah itu disebut seksi, bagian, departemen, atau entitas) dengan berbagai titel jabatan (supervisor, chief, maneger, partner, treasurer, controller, direktur)—termasuk mengelola sumberdaya modal, uang, dan orang-orang yang ada di dalamnya.

3. SKILL KOMUNIKASI

Ada 3 hal utama yang terlibat di dalamnya—yang saling terkait antara satu dengan lainnya:

1. Teknik Berkomunikasi – Dalam lingkungan kerja, mengkomunikasikan maksud/ide/gagasan/alasan/argument adalah rutinitas sehari-hari. Seseorang yang menguasai teknik komunikasi yang baik, bisa (a) menyampaikan itu semua; sekaligus (b) menangkap dan memahami apa yang disampaikan oleh orang lain, baik itu rekan kerja, atasan, bawahan, vendors, customers, mitra bisnis.

2. Bahasa Komunikasi – Tanpa bahasa yang baik dan tepat, teknik komunikasi menjadi tidak akan berfungsi. Kita di Indonesia umumnya memakai bahasa Indonesia baik lisan maupun tulisan. Di luar bahasa Indonesia. Bahasa asing yang penting untuk di kuasai adalah bahasa Inggris. Betul. Komunikasi dengan pihak asing, di bidang akuntansi dan keuangan tidak se-intens di bidang pemasaran dan public relation tentunya. Tetapi, ada berbagai pekerjaan akuntansi yang sedikit-banyaknya menggunakan bahasa Inggris—mulai dari petunjuk/manual menggunakan software akuntansi yang rata-rata berbahasa inggris, sampai dengan menginterpretasikan standar akuntansi yang banyak bersumber dari literature asing. Terlebih-lebih jika perusahaan berhubungan dengan vendor dan customer dari negara lain, setidak-tidaknya orang accounting perlu mengkomunikasikan masalah utang-piutang dengan mereka.

3. Media dan Alat Komunikasi – Media dan alat komunikasi yang paling lumrah digunakan dilingkungan kerja adalah telepon dan email. Saat ini mungkin sudah banyak yang mulai menggunakan peralatan atau media teleconference (seperti Skype atau GTalk). Orang akuntansi, minimal bisa menggunakan telepon dan email. Tak banyak yang perlu saya sampaikan di sini (karena saya yakin rata-rata orang saat ini sudah bisa menggunakan keduanya dengan sangat baik, bahkan mungkin lebih baik jika dibandingkan dengan dirisaya pribadi). Satu hal yang penting dan selalu saya anjurkan kepada kawan-kawan di accounting adalah: agar lebih banyak menggunakan email dibandingkan telepon. Suatu masalah, meskipun sudah disampaikan via telepon, sebaiknya disusul lagi dengan penyampaian via email. Disamping mengurangi potensi error, juga bisa tercatat dengan benar dan baik.

Namun sekali lagi, untuk maksud memperlancar pekerjaan/profesi utama (akuntansi dalam hal ini), yang paling kita kejar, kuasai dan perdalam, di tengah-tengah keterbatasan kapasitas dan waktu, adalah skill-skill yang relevan saja. Entah itu dengan cara mengambil kursus, mengikuti workshop-workshop, atau belajar secara autodidak melalui buku panduan atau tutorial yang sekarang ini sudah banyak tersedia secara online.

Demikian sedikit pembahasan Mengenai Skill Tambahan Yang Harus Dikuasai Oleh Seorang Akuntan. Semoga bermanfaat bagi semuanya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar